TUGAS BIOLOGI
PERANAN BIOTEKNOLOGI
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Disusun oleh :
MUHAMMAD ASRORI
19
IX-C
SMP NEGERI 1 ANDONG BOYOLALI
2011
Peranan Bioteknologi
1. Peranan Bioteknologi
a.
Teknik enzimatis
Enzim merupakan katalis dalam reaksi kimia
sehingga reaksi tersebut dapat berlangsung lebih cepat Dalam bioteknologi,
Enzim digunakan dalam bahan makanan, industri kimia, dan farmasi ( sintesis
asam amino dan antibiotik) . Pada produk makanan minuman, Enzim telah lam
digunakan untuk membuat keju, bir, pemanis, dan anggur. Di Amerika Serikat,
sirup berkadar gula tinggi dari jagung merupakan produk terbesar yang dibuat
menggunakan teknologi enzimatis. Enzim renin yang dihasilkan dari lambung anak
sapi bermanfaat untuk menghasilkan dalah susu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan keju. Pada
industri minuman, enzim digunakan untuk membuat minuman sari buah, anggur dan
bir agar tahan terhadap dingin. Selain itu, bahan ini dapat dipakai untuk
membuat permen dengan rasa manis sedang.
b.
Teknik fermentasi
Fermentasi (peragian) adalah proses
penguraian motabolik senyawa
organik oleh makrob pada kondisi anaerob yang menghasilkan energi dan gas. Teknik dapat digunakan dalam pengelolahan bahanbaku untuk menghasilkan produk berupa
makanan, minuman, dan obat-obatan. Proses teknik fermentasi adalah sebagai
berikut :
organik oleh makrob pada kondisi anaerob yang menghasilkan energi dan gas. Teknik dapat digunakan dalam pengelolahan bahan
1. Tahap Pengelolahan bahan baku
Bahan
baku yang akam difermentasi lebih dahulu diolah
menjadi subtrat dengancara menghauluskan (pada bahan baku padat) atau dengna mengantur pH,
penambangan air, dan pengaturan komposisi senyawa makro / mikro.
2. Tahap sterlisasi
Bahan
subtrat disetrilkan agar tidak terkontaminasi oleh mikrob lain yang dapat
mengangu proses.
3. Tahap fermentasi
Proses
fermentasi biasanya dilakukan dalam bioeraktor, yaitu suatu tabung tertutup
yang dapat diataur mengadukan, pengudaraan (aeransi), suhu optimumnya. Di dalam
bioreaktor telah terdapat ragi atau yang dibutuhkan
4. Tahap pemisahan hasil
Pemisahan
antara produk dan residu ( hasil sampingan ) dapat dilakukan dengna cara
filtrasi (penyaringan )
5. Tahap pengelolahan hasil
Produk
yang sudah dihasilkan diolah lebih lanjut dengan menambahkan zat adiktif untuk
menambah aroma atau warna yang lebih menarik
6. Tahap produk akhir
Produk
akhir merupakan produk yang telah siap di pasarkan.
Bioremediasi adalah proses pengguanan mikrob untuk
menyingkirkan atau melenyapkan polutan dari lingkungan. Bioremendiasi dibedakan
menjadi bioremendiasi intristik, yaitu biodegradsi yang terjadi pada kondisi
alami dan bioremendiasi yang direkayasa.
Keberhasilan bioremediasi sangat di
tentukan oleh beberapa faktor, yaitu kontak antara mikrob dan subtrat, keadaan
fisik lingkungan yang tepat, nutrien oksigen, dan keberadaan senyawa toksik
bioremediasi meliputi dua tipe, yaitu fitoremediasi dan biofiltrasi,
fitoremidiasi adalah pemanfaatan atau fungsi untuk menyisihkan polutan komplek
dari buangan limbah industri.
Bahan-bahan sisa dari minyak bumi dan
minyak kelapa tersebut masih mengandung berbagai macam asam lemaka berantai
panjang dan pendek yang dapat dimanfaatkan sebagai subtrat penghasil asam
laurat. Asam lemak tersebut dapat dikomersialisasikan sebagai kompenen utama
sabun dan deterjen. Produksi asam laurat dari limbah- limbah tersebut dapat
ditingkatkan dengan menggunakan mikrob yang telah dimodifikasi. Salah satu
mikrob tertsebut adalah Candida sp.
Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, para ahli teknlogi mulai mengembangkan bioteknologi dengan
memanfaatkan prinsip ilmiah melalui penelitian dan berupaya menghasilkan produk
secara efektif dan efisien. Bioteknologi tidak hanya di manfaatkan dalam
industri makanan, tetapi telah mencakup berbagai bidang seperti rekayasa
genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi dan lainnya. Dengan
adanya penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa yang akan datang. Berikut
beberapa penerapan bioteknologi yang akan di bahas:
A.
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara
memanipulasikan gen untuk menghasilkan mahluk hidup baru dengan sifat yang
diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencakokan gen atau rekombinasi DNA.
Dalam rekayasa genetika digunakan
DNA untuk menggabungkan sifat mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap
mahluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan.
Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun.
Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui
transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut
penjelasannya :

A.
Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti
dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat yang
sesuai dengan inti yang di terimanya. Sebagai contoh, tansplantasi inti pernah
di lakukan pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel usus
katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa
inti sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti
baru, ovum membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula
yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong
menjadi banyak sel dan d iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukan
ke dalam ovum tanpa inti. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam
jumlah yang banyak. Dan masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu
baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
B.
Fungsi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari
spesies yang sama maupun berbeda agar terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi
sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel lalu diikuti oleh peleburan
sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel antara lain untuk pemetaan
kromosom, lalu membuat antibody
monoclonal dan membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan
adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
2. Sel wadah (sel yang mampu membelah
cepat).
3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi
sel).
C.
Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang
terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid
antara lain :
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung
DNA tertentu.
2. Dapat beraplikasi diri.
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri
sama dengan pasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke dalam sel target.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke dalam sel target.
D.
Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan
DNA –DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen
yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi
gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
2. DNA dapat di sambungkan.
B
. Bioteknologi Bidang Kedokteran
Bioteknologi mempunyai peranan
penting dalam bidang kedokteran, misalnya pembuatan antibodi monoklonal,
vaksin, antibiotika dan hormon. Dan berikut penjelasannya:
1.
Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang
diperoleh dari suatu sumber tunggal. manfaat antibody monoclonal antara lain :
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik
gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil
transplantasi jaringan lain.
2.
Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan
tubuh yang berasal dari mikro organisme. Vaksin di dapat dari virus dan bakteri
yang telah di lemahkan atau racun yang di ambil dari mikroorganisme tesebut.
3).
Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang
dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur
atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
4).
Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, telah digunakan
mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi
misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison dan tertosteron.
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroba, proses biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan
rekombinasi genetik.
Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan
manusia, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
1. Pangan
Berikut ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang pangan,
antara lain sebagai berikut.
a)
Tempe , bahan dasar dari kedelai,
merupakan hasil fermentasi dari jamur Rhizopus.
b)
Tape, bahan dasarnya singkong
atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi dari Saccharomyces cereviceae.
c)
Kecap, bahan dasarnya kacang
kedelai hasil, fermentasi dari jamur Aspergillus.
2. Peternakan
Pada bidang peternakan misalnya:
a)
hasil mutasi alam yang menghasilkan
domba ankon, yaitu domba yang berkaki pendek dan bengkok;
b)
sapi Jersey
yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih bagus.
3. Pertanian
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pertanian adalah:
a.
hidroponik, tentu Anda sudah mengetahui
hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah, tetapi dengan
media air sebagai pengganti tanah untuk pertumbuhan tanaman,
b.
tanaman jenis mustard alami yang
diteliti yang dapat menghasilkan tanaman, kubis, kembang kol, dan lain sebagainya.
4. Kesehatan
Di bidang kesehatan ingatlah kembali pelajaran kelas X, misalnya:
a.
vaksin merupakan mikroorganisme
yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
b.
antibiotik, merupakan hasil
isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
Penggunaan mikroorganisme dilakukan secara langsung dan sederhana. Dengan cara
tersebut kemungkinan akan dihasilkan zat-zat atau senyawa penting bagi manusia.
Dampak
Bioteknologi
Dampak
Negatif Bioteknologi
Bioteknologi, seprti juga lain, mengandung
resiko akan dampak negatif. Timbulnya dampak yang merugikan terhadap
keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman
sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan
produk gen asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus
sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di
cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat
menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan
kimia yang menggunakan bioteknologi.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh
bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran
produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi
negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan
teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern
sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang. Ketidakadilan,
misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat merugikan
bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik
juga semakin menambah dominasi negara maju.
Dampak
Positif Bioteknologi
Keanekaragaman hayati merupakan modal utama
sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan
industri bioteknologi. Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri
atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor
/ resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis
suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu,
kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak
terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang mendasar dan sistematik
yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusi ; Kegiatan tersebut
disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi
dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992
telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological
Diversity )yang mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut
mendatanginnya . Sebagai tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah
meratifikasi Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui, Negara Amerika
Serikat tidak ikut menadatangani konvensi tersebut. Di sepakati Pula Cartegena
Protocol on Biosafety ( Protokol Cartegena tentang pengamanan hayati ).
Protokol tersebut menyinggung tentang prosedur transpor produk bioteknologi
antara negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat dampak negatif terhadap
keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan manusia. Pengertian klon
bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan), molekul
bibit tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial, antara
lain kopi, teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur
jaringan, kultur organ, dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada
jaringan hewan dan manusia. Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan
manusia tidak dapat dikembangkan menjadi individu baru.
Secara
ringkas, berikut ini beberapa implikasi bioteknologi bagi perkembangan sains
dan teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat
a.
Bioteknologi
dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana molekuler.
Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi maupun
industri bioteknologi
b.
Bioteknologi
dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru untuk
menghasilkan produk yang tidak terbatas.
c.
Bioteknologi
pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
d.
Bioteknologi
di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin ,
antibiotik, antibodi monoklat, dan intrferon
e.
Bioteknologi
dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi
nitrogen pengendalian hama
tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
f. Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar
dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
g.
Bioteknologi
di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain
pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe , kecap, bir dan anggur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar