IDENTIFIKASI TEKNIK PEMBUATAN TEMPE
DI JATI SARI

Penelitian Ini Diajukan Guna Melengkapi Tugas Bahasa Indonesia Dan Memenuhi Syarat Untuk Mendapat Nilai Semester Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah 04 Andong “Jurusan IPS”
Disusun oleh :
1. Irwin Setia Jayanti 06
2. Lestari 07
3. Ninik Supraptini 14
4. Siti Munadziroh 20
SMA MUHAMMADIYAH 04 ANDONG
2011
PENGESAHAN
“IDENTIFIKASI TEKNIK
PEMBUATAN TEMPE DI JATI SARI”
Disusun oleh :
1. Irwin Setia Jayanti 06
2. Lestari 07
3. Ninik Supraptini 14
4. Siti Munadziroh 20
Penelitian ini telah disetujui
dan disyahkan oleh pembina pada hari ................... tanggal ........................... Januari 2011.
Pembimbing I
Sugiyanto, S.Pd
|
Pembimbing II
Sariman, S.Pd
|
Humas
Windarto
|
Kesiswaan
Untung H. S.Pd
|
Kepala Sekolah
Sumaryono, M. Pd
|
ABSTRAK
Tempe merupakan hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus Oligosporus. sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen antibakteri bermanfaat untuk kesehatan. Rasanya yang lezat, harganya murah dan mudah didapat.
Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur. Tempe makanan yang sering dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai pelengkap hidangan ternyata memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah melimpah rahmat serta hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian identifikasi industri tempe di daerah Jatisari Andong Boyolali. Selain itu penulis juga dapat menyelesaikan penulisan laporan hasil penelitian ini.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini penulis mengalami banyak hambatan, hamun karena adanya bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penelitian ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah dengan tulus membantu pelaksanaan kegiatan penelitian dan penyusunan laporan ini. Ucapan terimakasih tersebut penulis sebutkan kepada :
1. Bapak Sumaryono, S. Ag selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah 04 Andong.
2. Bapak Suprapto selaku wali kelas Xi-IPS 1 yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini.
3. Bapak Sugianto, S. Pd guru bidang studi Bahasa Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini, beserta bimbingan dan pengarahannya.
4. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan penelitian dan penyusunan laporan hasil penelitian ini.
Semoga Laporan hasil Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Andong, 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................ i
Halaman Pengesahan............................................................................... ii
Kata Pengantar.......................................................................................... iii
Daftar Isi...................................................................................................... vi
BAB I Pendahuluan.................................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B.
Batasan Masalah........................................................................... 3
C.
Perumusan Masalah...................................................................... 3
D.
Tujuan Penelitian............................................................................ 4
BAB II Landasan Teori.............................................................................. 5
A.
Pengertian Pasar........................................................................... 5
B.
Pengertian Distribusi..................................................................... 7
C.
Pengertian Pemasaran................................................................. 9
BAB III Metode
Penelitian......................................................................... 29
A.
Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 29
B.
Sumber Data.................................................................................. 29
C.
Metode
Pengumpulan Data......................................................... 29
BAB IV Hasil Pengamatan
dan Pembahasan........................................ 30
A.
Sejarah Tempe .............................................................................. 30
B.
Khasiat Tempe............................................................................... 31
C.
Latar Belakang
............................................................................. 32
D.
Sejarah Perusahaan...................................................................... 35
E.
Bahan dan Peralatan
................................................................... 35
F.
Cara Membuat Tempe.................................................................. 41
G.
Sasaran Pemasaran..................................................................... 46
H.
Kandungan Gizi.............................................................................. 47
BAB V Kesimpulan dan
Saran................................................................. 53
- Kesimpulan .................................................................................... 53
- Saran .............................................................................................. 53
Daftar pustaka............................................................................................ 54
Lampiran..................................................................................................... 55
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang dikonsumsi oleh
hampir semua lapisan masyarakat, dengan konsumsi rata-rata pertahun 5,2
kg/kapita. Tempe mengandung komponen-komponen
gizi yang tinggi, seperti protein dan vitamin B12, bahkan tempe
diketahui mengandung senyawa antioksidan yang diidentifikasi sebagai isoflavon,
yakni daidzein, genistein, glisitein dan faktor-2 (6, 7,
4, trihidroksi isoflavon), serta 3- hydroxyantranilic acid.
Senyawa-senyawa ini diyakini mempunyai peranan dalam meredam aktifitas radikal
bebas, sehingga bermanfaat bagi pencegahan kangker seperti halnya karotenoid,
vitamin E, dan vitamin C (Subagio et. al , 2002).
Tempe pada umumnya mempunyai keterbatasan dalam hal
variasi pengolahan yang terbatas serta rasa khas yang terkadang tidak disukai
oleh sebagian orang (Subagio et. al , 2002). Oleh karena itu untuk
mendapatkan nilai tambah secara ekonomis, peningkatan nilai gizi, dan
organoleptik konsumen terhadap produk tempe
perlu dilakukan upaya diversifikasi dalam hal pengolahan tempe. Salah satu alternatif diversifikasi
pengolahan tempe ini adalah dengan membuat susu tempe fermentasi. Susu tempe fermentasi adalah
minuman fermentasi yang dalam proses pembuatannya melibatkan peranan bakteri
asam laktat yaitu Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus
bulgaricus dan telah umum dipakai dalam proses pembuatan yogurt maupun
soygurt. Dengan pengolahan susu tempe fermentasi
tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada produk tempe berupa nilai gizi serta sebagai salah
satu minuman prebiotik.
Bahan pengental menjadi komponen penting dalam
pembuatan minuman fermentasi asam laktat. Masalah yang dihadapi dalam pembuatan
minuman fermentasi asam laktat adalah adanya penurunan stabilitas selama penyimpanan.
Penurunan stabilitas ini disebabkan adanya butiran-butiran halus yang akan
terpisah dan mengendap setelah produk disimpan.
Penambahan bahan penstabil yang sesuai dengan produk
fermentasi asam laktat yang ber-pH rendah dan proses hormogenisasi dapat
dilakukan untuk menghasilkan produk minuman probiotik yang memiliki stabilitas
yang baik (Rizal, 2006). Menurut Rahman et. al.(1992), bahan penstabil
yang biasanya digunakan untuk minuman fermentasi asam laktat adalah gelatin, carboxymethylcellulosa
(CMC), alginat, dan keragenen dengan konsentrasi sekitar 0,5 sampai 0,7
persen.
Bahan pengental juga sering digunakan untuk
mendapatkan mutu produk fermentasi asam laktat seperti susu tempe fermentasi. Mutu merupakan gabungan
karakteristik atau atribut organoleptik yang memberikan identitas khusus suatu
produk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan yang ditentukan. Ukuran
dari mutu pada produk pangan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
sifat fisik, sifat kimia, dan sifat mikrobiologi.
Penelitian ini mengkaji aspek mutu gizi yang meliputi
kadar protein dan kadar lemak serta mutu organoleptik untuk mengetahui tingkat
kesukaan panelis terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur pada minuman susu tempe fermentasi dengan
penambahan jenis bahan pengental.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan
pertanyaan penelitian, bagaimana mutu gizi dan mutu organoleptik susu tempe fermentasi dengan
penambahan bahan pengental.
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Mengetahui mutu gizi serta mutu organoleptik susu tempe fermentasi dengan
penambahan bahan pengental.
2.
Tujuan Khusus
a.
Menganalisis
mutu gizi yang meliputi kadar protein dan lemak susu tempe fermentasi dengan penambahan jenis
bahan pengental.
b.
Menilai
mutu organoleptik susu tempe
fermentasi dengan penambahan jenis bahan pengental.
c.
Mengukur
tingkat keasaman atau pH susu tempe
fermentasi dengan penambahan jenis bahan pengental.
d.
Membandingkan
susu tempe
fermentasi dengan penambahan jenis bahan pengental terhadap mutu gizi
dan organoleptik.
D. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan di bidang
teknologi pangan serta memberikan informasi kepada masyarakat mengenai
pembuatan susu tempe fermentasi dengan
penambahan bahan pengental serta mutu gizi dan mutu organoleptik susu tempe fermentasi tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pasar
Pengertian Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon
pembeli barang dan jasa.
Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan
transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat
terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang,
ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak
manapun.
Jenis-Jenis Pasar
1.
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya.
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi
2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat
penjabaran berikut ini:
·
Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang
akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional
dan pasar swalayan.
·
Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya
tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung
tetapi hanya dengan menggunakan surat
dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar
valuta asing.
2.
Jenis pasar menurut cara transaksinya
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan
menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
·
Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat
tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar
secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa
barang kebutuhan pokok.
·
Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana
barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri.
Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.
3.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya
Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu
, misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar
loak.
4.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi
Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual
pasar dapat dibedakan menjadi:
·
Pasar
Lokal
·
Pasar
Daerah
·
Pasar
Nasional dan
·
Pasar
Internasional
B. Pengertian Distribusi dan Fungsi
Distribusi
Yang dimaksud dengan
distribusi adalah kegiatan
penyaluran hasil produksi berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen guna
memenuhi kebutuhan manusia. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi disebut
sebagai distributor.
Contoh dari kegiatan
distribusi adalah penyaluran hasil panen petani ke kota-kota.
1.
Sistem Distribusi
Sistem distribusi bertujuan agar benda-benda hasil produksi sampai kepada
konsumen dengan lancar, tetapi harus memperhatikan kondisi produsen dan sarana
yang tersedia dalam masyarakat, dimana sistem distribusi yang baik akan sangat
mendukung kegiatan produksi dan konsumsi.
Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan beberapa jenis sistem distribusi yang dapat dikelompokkan:
Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat menggunakan beberapa jenis sistem distribusi yang dapat dikelompokkan:
1.
Distribusi
langsung, dimana produsen menyalurkan hasil produksinya langsung kepada
konsumen.
Contohnya:
·
Penjual
nasi goreng keliling
·
Nelayan
menjual hasil tangkapannya langsung kepada konsumen
·
Peternak
menjual hasil telur dan daging ternaknya langsung kepada konsumen
2.
Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang
hasil produksi dari produsen ke konsumen melalui badan perantara (toko) milik
produsen itu sendiri.
Contohnya, hasil produksi sepatu dijual
kepada konsumen melalui toko-toko milik pabrik sepatu itu sendiri.
3.
Distribusi tidak langsung. Pada sistem ini produsen
tidak langsung menjual hasil produksinya, baik berupa benda ataupun jasa kepada
pemakai melainkan melalui perantara.
Contohnya, petani menjual hasil
pertaniannya kepada Koperasi Unit Desa (KUD) yang membelinya dengan harga dasar
sesuai harga pasar agar petani terlindung dari praktek tengkulak.
2.
Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi
dilakukan oleh badan usaha
atau perorangan sejak pengumpulan barang dengan jalan membelinya dari produsen
untuk disalurkan ke konsumen, berdasarkan hal tersebut maka fungsi distribusi
terbagi atas:
1.
Fungsi
pertukaran, dimana kegiatan pemasaran atau jual beli barang atau jasa yang
meliputi pembelian, penjualan, dan pengambilan resiko (untuk mengatasi resiko
bisa dilakukan dengan menciptakan situasi dan kondisi pergudangan yang baik,
mengasuransikan barang dagangan yang akan dan sedang dilakukan).
2.
Fungsi
penyediaan fisik, berkaitan dengan menyediakan barang dagangan dalam jumlah
yang tepat mencakup masalah pengumpulan, penyimpanan, pemilahan, dan
pengangkutan.
3.
Fungsi
penunjang, ini merupakan fungsi yang berkaitan dengan upaya memberikan
fasilitas kepada fungsi-fungsi lain agar kegiatan distribusi dapat berjalan
dengan lancar, fungsi ini meliputi pelayanan, pembelanjaan, penyebaran
informasi, dan koordinasi.
C. Pengertian Pemasaran
Sebagai salah satu
bagian dari ilmu manajemen, pemasaran merupakan bagian utama dan memegang
peranan penting dalam kegiatan dunia usaha, disamping kegiatan-kegiatan lainnya
dalam rangka ilmu manajemen itu sendiri seperti : kegiatan produksi, kegiatan
keuangan, dan kegiatan personalia. Sebelum meninjau lebih lanjut pentingnya
pemasaran maka perlu kiranya membicarakan mengenai pengertian pemasaran itu
sendiri. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya dalam berbagai versi yang
berbeda menurut persepsinya masing-masing. Philip Kotler (1994:4) mengusulkan
suatu defenisi pemasaran yang berakar pada watak manusia. Menurut Philip Kotler
(1994:4) pemasaran titik tolaknya pada keinginan dan kebutuhan manusia untuk
kelangsungan hidupnya. Manusia mampunyai jalinan yang kuat terhadap pandangan
tertentu mengenai apa yang termasuk dalam barang dan pelayanan jasa yang pokok.
Lebih lanjut Philip
Kotler (1994:4) menyatakan sebagai berikut :
”Pemasaran adalah satu proses sosial dan manajerial dengan mana seorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai”. Jadi perhatian utama pihak produsen (pengusaha) dalam melaksanakan kegiatan adalah konsumen yang menyangkut kebutuhan, keinginan, dan kehendaknya.
”Pemasaran adalah satu proses sosial dan manajerial dengan mana seorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai”. Jadi perhatian utama pihak produsen (pengusaha) dalam melaksanakan kegiatan adalah konsumen yang menyangkut kebutuhan, keinginan, dan kehendaknya.
Menurut Assauri,
(1992:15) Pemasaran juga mempunyai peranan penting dalam masyarakat karena
pemasaran menyangkut masalah mengalirnya produk dari produsen ke konsumen, maka
pemasaran menciptakan lapangan kerja yang penting bagi masyarakat.
Lebih lanjut Winardi
(1985:5) menyatakan pendapatnya sebagai berikut: ”Pemasaran terdiri dari
tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda-benda,
jasa-jasa, dan menimbulkan distribusi fisik mereka”. Secara implisit apa yang
dikemukakan Winardi (1985:5) di atas menunjukan bahwa pemasaran merupakan
segala tindakan yang dapat menyebabkan terjadinya perpindahan hak milik atas
barang dan jasa serta mengakibatkan distribusi fisik mereka.Demikian pula
segala aktivitas yang dijalankan oleh individu atau kelompok (organisasi)
dengan mengerahkan dan memperlancar arus barang dan jasa pada pihak pemakai
(user), juga termasuk dalam kerangka kegiatan pemasaran.
Pemasaran tidak
terlepas dari masaalah pasar, konsep pasar inilah yang membawa kita pada
pengertian pemasaran atau marketing. Marketing berarti kegiatan manusia yang
terjadi sehubungan dengan pasar. Sarana pemasaran bekerjasama dengan pasar
untuk menciptakan pertukaran dengan maksud agar memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia, maka dari itu kita kembali kepada rumusan tentang marketing
sebagai kebutuhan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.
Orang-orang yang
terlibat dalam proses pertukaran mempelajari bagaimana melaksanakannya dengan
baik dalam periode waktu tertentu.
Khususnya penjual
mempelajari bagaimana menjadi lebih profesional dalam hal manajemen pemasaran
mereka. Kotler (1993:11) mengemukakan bahwa : ” Manajemen marketing merupakan
analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang
dirancang untuk menciptakan, membuat, dan menangani pertukaran yang
menguntungkan dengan para pembeli sasaran dengan maksud agar meraih tujuan
perusahaan, seperti keuntungan, laju penjualan, bagian pasar dan sebagainya”.
Berkaitan dengan
manajemen tersebut di atas, oleh para manajer pemasaran perlu melakukan
berbagai model pemasaran atau penjualan secara konsinyasi. Untuk dapat melakuan
pemasaran atau penjualan secara konsinyasi diperlukan kemampuan agen
(komisioner) dalam penguasaan mamajemen pemasaran agar dalam pemasaran
barang-barang konsinyasi yang ada dalam perusahaanya dapat memberikan
kontribusi berupa keuntungan yang besar bagi perusahaan.
Pemasaran
barang-barang konsinyasi tidak terlepas dari strategi pemasaran yakni
menyangkut masalah segmentasi pasar, pasar sasaran penempatan produk. Menurut
Irawan (1996:65) mengemukakan bahwa segmentasi pasar adalah tindakan untuk
mengelompokan tanggapan yang sama dari konsumen terhadap program pemasaran
perusahaan. Sementara penetapan pasar sasaran menurut Kotler yang dikutip
Irawan (1996:65) mengemukakan bahwa menetapkan pasar sasaran adalah tindakan
mengevaluasi dan menseleksi satu atau lebih segmen pasar yang hendak dimasuki.
Selanjutnya penempatan
produk menurut Irawan (1996:65) adalah upaya untuk menempatkan produk dibenak
konsumen. Pembeli akan membeli produk yang menawarkan nilai hantaran tertinggi.
Ada dua faktor
yang mempengaruhi nilai hantaran. Pertama, jumlah nilai pelanggan yang
mengandung unsur-unsur yaitu nilai produk, nilai pelayanan, personil dan citra.
Kedua jumlah harga, biaya waktu biaya energi dan biaya fisik.
Sejalan dengan
pendapat Assauri (1992:15), bahwa keberhasilan produk dalam usaha perusahaan
hanya mungkin, apabila yang dihasilkan adalah produk yang terbaik dan konsumen
ingin menggunakannya dan mendapatkannya dari perusahaan.
Selanjutnya Assauri, (1992:15) mengatakan bahwa untuk membantu kelancaran arus kegiatan transaksi dan arus barang maka dibutuhkan pelayanan dari perseorangan atau organisasi.
Selanjutnya Assauri, (1992:15) mengatakan bahwa untuk membantu kelancaran arus kegiatan transaksi dan arus barang maka dibutuhkan pelayanan dari perseorangan atau organisasi.
Penjualan secara
konsinyasi juga sangat erat kaitannya dengan distribusi suatu produk. Suatu
komoditi dikatakan sebagai produk apabila ia berada ditempat pada saat
dibutuhkan oleh konsumen. Untuk itu perusahaan melakukan fungsi distribusi agar
produk menjadi wujud yang sebenarnya. Kebanyakan produsen bekerja sama dengan
perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar.
Mereka membentuk
saluran pemasaran (yang sering pula disebut saluran distribusi). Menurut Kotler
yang dikutip Faried Wijaya (1996:135) saluran distribusi adalah himpunan
perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam
pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke
konsumen.
1.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah
satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi.
Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting
dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah
memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda
antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena
adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran.
Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral.
Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah
barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk
memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi
yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah
suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler,
1997).
Definisi pemasaran ini
bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants),
dan permintaan (demands).
Manusia harus
menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu
hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk
memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
2.
Manajemen Pemasaran
a)
Definisi Segmentasi Pasar
Swastha & Handoko
(1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen
kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
b)
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995)
mengatakan bahwa
segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
c)
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar
sebagai suatu proses
pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari
orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan
produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang
merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi
segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai
dengan marketing mix.
d) Menurut Kotler, Bowen dan Makens
(2002, p.254) pasar
Terdiri dari pembeli
dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan,
sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing
memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan
pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli.
Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan
tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk
itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan
produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari
kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005,
p.307.
e)
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya perusahaan
yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu.
Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan
bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting
lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan
kompetitif (Porter, 1991).
Manfaat yang lain dengan dilakukannya
segmentasi pasar, antara lain:
1.
Perusahaan
akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2.
Dapat
mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3.
Dapat
menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4.
Dapat
mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5.
Dapat
digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat
segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
1) Dapat membedakan antara segmen yang
satu dengan segmen lainnya.
2) Dapat digunakan untuk mengetahui sifat
masing-masing segmen.
3) Dapat digunakan untuk mencari segmen
mana yang potensinya paling besar.
4) Dapat digunakan untuk memilih segmen
mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki
sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang
sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri,
antara lain:
1.
Biaya
produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2.
Biaya
penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
3.
Biaya
promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
4.
Kemungkinan
akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan
yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen
yang sama.
3.
Macam Macam Pasar ekonomi – Presentation Transcript
a.
Pasar Ekonomi
a.
Pengertian
Pasar, dalam ilmu ekonomi, adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, tidak selalu memerlukan lokasi fisik,dan bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.
Pasar, dalam ilmu ekonomi, adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, tidak selalu memerlukan lokasi fisik,dan bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.
b.
Berdasarkan
Wujudnya
Pasar Konkret (nyata) adalah pasar yang
tempat terjadinya secara langsung (tatap muka) antar pembeli dan penjual
Pasar Abstrak (tidak nyata) adalah pasar
yang menunjukkan hubungan antara penjual dan penjual secara langsung maupun
tidak langsung
c.
Berdasarkan
Hubungan Dengan Proses Produksi
Pasar output (pasar produk) adalah pasar
yang menjual-belikan barang hasil produksi
Pasar input (pasar faktor produksi)
adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa
sebagai masukan pada proses produksi
d.
Macam –
macam pasar
Pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis
:
Pasar Barang
Pasar Tenaga Kerja
Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar Luar Negeri
b. Macam-Macam Pasar
1)
Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual
produk dalam bentuk barang. Dibagi menjadi dua:
Pasar Barang nyata atau riil
Pasar barang nyata adalah pasar yang
menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas.
Pasar Barang Abstrak
Pasar barang abstrak adalah pasar yang
menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik.
2) Pasar Jasa / Tenaga
Pasar jasa adalah pasar yang menjual
produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan.
Contoh pasar jasa seperti pasar tenaga
kerja, Rumah Sakit yang menjual jasa kesehatan
3) Pasar Uang dan Modal
Pasar Uang
Pasar Uang adalah pasar yang memperjual
belikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia. Disebut juga sebagai
pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Contoh adalah transaksi
forex di BEJ, BES, agen forex, di internet,dll.
Pasar Modal
Pasar Modal adalah pasar yang
memperdagangkan surat-surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan
bisnis atau kepemilikan modal untuk di investasikan sesuai dengan kesepakatan
yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan
swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya
4) Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan
antara permintaan dalam negeri akan produk impor dan penawaran
keluar negeri berupa produk ekspor.
4.
Jenis Pasar menurut karakteristik demand yang dihadapi perusahaan
a.
Pasar
Persaingan Sempurna
1) Karakteristik Pasar :
o
Barang
yang diproduksi homogen
o
Produsen
dan Konsumen memiliki informasi yang sempurna
o
Produk
yang dihasilkan seorang produsen relative kecil disbanding dengan barang di
pasar (industri)
o
Produsen
tidak dapat mempengaruhi harga
o
Produsen
dan konsumen bebas keluar masuk pasar
o
Tidak
ada campur tangan pemerintah
2) Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan
o
Harga
jual produk yang termurah
o
Rasio
output per penduduk maksimal
o
Masyarakat
merasa nyaman (tidak perlu memilih barang)
Kelemahan
o
Asumsi
mustahil terwujud
o
Lama
dalam pengembangan teknologi karena lama normal
o
Konflik
efisiensi – keadilan
b.
Pasar
Monopoli
Pasar monopoli terjadi jika hanya ada 1
penjual di pasar tanpa ada pesaing langsung, tidak langsung, baik nyata maupun
potensial.
Factor penyebab terbentuknya monopoli :
1)
Karakteristik Pasar Monopoli
o Adanya hambatan teknis (cpecial
knowledges, tingginya tingkat efisiensi, control sumber fdaktor produksi)
o Hambatan legalitas (Undang-undang dan
hak khusus, hak patent, dan hak cipta)
2)
Aspek Negatif dari monopoli
o Berkurangnya kesejahteraan konsumen
o Memburuknya kondisi makro ekonomi
nasional
o Memburuknya kondisi perekonomian
internasional
o Aspek Positif dari monopoli
o Efisiensi dan pertumbuhan ekonomi
karena laba maksimal
o Efisiensi pengadaan barang public
karena skala usaha yang besar
o Peningkatan kesejahteran masyarakat
dalam diskriminasi harga
3)
Diskriminasi Harga :
Kebijakan diskriminasi harga adalah
menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda
dengan tujuan menambah laba melalui eksploitsi surplus konsumen.
Syarat Diskriminasi Harga :
§
Perusahaan
memiliki daya monopoli
§
Pasar
dapat dibagi menjadi dua atau lebih
§
Pembagian
pasar harus efektif
§
MR
di tiap pasar adalah sama agar menghasilkan laba maksimum
c.
Pasar
Persaingan Monopolistik
1) Karakteristik :
o
Terdapat
banyak penjual atau produsen
o
Adanya
Diferensiasi Produk.
o
Produsen
Dapat mempengaruhi harga
o
Produsen
Dapat keluar masuk pasar
o
Promosi
penjualan harus aktif
2) Kebaikan dan Kelemahan
Kebaikan pasar monopolistik dan Kelemahan
Pasar monopolistik :
o
Banyaknya
produsen memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik.
o
Kebebasan
keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi.
o
Diferensiasi
produk mendorong konsumen selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya,
dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
o
Pasar
relatif mudah dijumpai oleh konsumen
o
Pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi.
o
Sehingga
produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar
dari pasar.
o
Dibutuhkan
modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
o
Pasar
ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk.
d.
Pasar
Oligopli
1)
Pengertian
Pasar Oligopoli adalah
suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau
beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader).
Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli,
setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan
permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Di Indonesia pasar
oligopoli dapat dengan mudah kita jumpai, misalnya pada pasar semen, pasar
layanan operator selular, pasar otomotif serta pasar yang bergerak dalam
industri berat.
2)
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
o Terdapat beberapa penjual
o Barang yang dijual homogen atau beda
corak
o Sulit dimasuki perusahaan baru
o Membutuhkan peran iklan
o Terdapat satu market leader (pemimpin
pasar)
o Harga jual tidak mudah berubah
3)
Macam-macam Pasar Oligopoli
o Oligopoli murni : menjual barang yang
homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan
mentah.
Contoh : pasar semen, produsen bensin
o Oligopoli diferensial : menjual barang
berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir.
Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor
4)
Kebaikan Pasar Oligopoli
o Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
o Mampu melakukan penelitian dan
pengembangan produk.
o Lebih memperhatikan kepuasan
konsumen karena adanya persaingan
penjual.
o Adanya penerapan teknologi baru.
5)
Keburukan Pasar Oligopoli
o Menciptakan ketimpangan distribusi
pendapatan
o Harga yang stabil dan terlalu tinggi
bisa mendorong
timbulnya inflasi
timbulnya inflasi
o Bisa timbul pemborosan biaya produksi
apabila ada
kerjasama antar oligopolis karena semangat
bersaing kurang
kerjasama antar oligopolis karena semangat
bersaing kurang
o Bisa timbul eksploitasi terhadap
pembeli dan pemilik
faktor produksi
faktor produksi
o Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
o Bisa berkembang ke arah monopoli
6)
Karakteristik Pasar Oligopoli
Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan
berdasarkan :
o Sejumlah besar perusahaan-perusahaan
dominan, dengan beberapa yang kecil lainnya.
o Suatu produk yang distandarisasikan
maupun dibedakan, kekuatan dari perusahaan-perusahaan dominan terhadap harga,
namun ketakutan akan pembalasan,
o Hambatan-hambatan secara teknologi dan
ekonomi untuk menjadi suatu perusahaan yang dominan,
o Penggunaan persaingan non harga yang
ekstensif akibat
ketakutan akan perang harga.
ketakutan akan perang harga.
BAB III
M ETODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
No
|
Waktu
|
Tanggal
|
Tempat
|
1
|
13.30-selesai
|
31 Januari 2011
|
Pabrik Tempe Jatisari
|
2
|
10.00-selesai
|
20 Februari 2011
|
Internet Singoprono
|
3
|
17.00-selesai
|
28 Februari 2011
|
Internet Singoprono
|
4
|
11.00-selesai
|
18 Maret 2011
|
Internet Singoprono
|
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara :
1.
Praktek
langsung
2.
Dengan
mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan objek dalam program situs internet
C. Cara Kerja
1.
Kami
melakukan wawancara dengan pegawai pabrik tempe
di daerah Jatisari, Andong, Boyolali
2.
Kami
mencari bahan tambahan dari program situs internet
3.
Kami
mengumpulkan semua data dan meralatnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah Tempe
Apakah
kamu menyukai tempe? Pasti
banyak dari kalian yang menganggap remeh khasiat
dan manfaat yang terkandung dalam sebuah tempe. Dan tempe pernah dianggap remeh dan tidak bernilai,
sampai-sampai Bung Karno menyatakan, “Jangan kita mau disebut bangsa tempe.” Tak tahunya, tempe justru lebih hebat
dibanding makanan lain dari negara-negara luar. Tempe kaya gizi dan punya beragam manfaat
bagi kesehatan.
Namun tidak demikian dengan William Shurtleff,
penulis buku The Book of Tempeh. Ia menyebut tempe
sebagai "A Super Soyfood from Indonesia". Hal ini
dikarenakan tempe
mempunyai manfaat tak tertandingi bagi kesehatan.
Penelusuran asal-usul tempe cukup sulit karena menghadapi beberapa
kendala, diantaranya karena faktor tulisan dan bahasa. Tulisan Jawa Kuno sudah
hampir punah dan bahasa Jawa Kuno nyaris berubah menjadi bahasa Jawa Baru.
Tempe mungkin berasal dari pulau jawa beberapa abad yang
lalu. Pada waktu itu orang Jawa, tanpa pendidikan baik dalam bidang
mikrobiologi atau kimia, mengembangkan sebuah makanan fermentasi yang luar
biasa di sebut tempeh. Sekarang ini kemungkinan besar Tempeh di kenal sebagai
daging analog, karena tempeh mempunyai tekstur yang sama, rasa, dan kandungan
protein tinggi seperti berbagai makanan daging.
Apa itu Tempe
?
Tempe adalah makanan hasil fermentasi antara kedelai
dengan jamur Rhizopus Oligosporus. Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat,
seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten,
serta komponen antibakteri bermanfaat untuk kesehatan. Rasanya yang lezat,
harganya murah dan mudah didapat.
Tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi
hingga lansia) oleh karena itu tempe
adalah makanan untuk semua umur. Tempe sering
dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai lauk dan pelengkap hidangan
ternyata tempe
memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baik dibandingkan dengan kedelai.
1.
Protein
yang terdapat dalam tempe
sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.
2.
Mengandung
zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
3.
Mengandung
superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi
penderita jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar