IDENTIFIKASI
PEMBUATAN TEMPE
DI JATI SARI
Ditujukan
Untuk Memenuhi Tugas Penelitian Bahasa Indonesia
Oleh Guru
Pembimbing : Sugiyanto, S. Pd
![]() |
Disusun oleh
:
1. Febrian Saputra
2. Hartini Sukma Wati
3. Ibnu Robby Arossyd
4. Nur Intan Fitriyani
SMA MUHAMMADIYAH
04 ANDONG
2011
PENGESAHAN
“IDENTIFIKASI PEMBUATAN TEMPE DI JATI SARI”
Penelitian ini ditulis guna memenuhi syarat
mendapat nilai Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
1.
Febrian Saputra
2.
Hartini Sukma Wati
3.
Ibnu Robby Arossyd
4.
Nur Intan Fitriyani
Pembimbing I
Sugiyanto, S.Pd
|
Pembimbing II
Sariman, S.Pd
|
Kepala Sekolah
Sumaryono, M.Pd
|
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
mana telah melimpah rahmat serta hidayahnya kepada umat manusia, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian ini.
Sholawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya
menuju kejalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Penyelesaian dalam pembuatan hasil penelitian yang penulis
selesaikan yang mungkin masih banyak kekurangannya ini tidak mungkin dapat
selesai tanpa adanya bantuan dari banyak pihak . Untuk itulah penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Bapak Sumaryono, S. Ag selaku kepala sekolah kami
2.
Bapak Sugianto, S. Pd yang telah membimbing dan memberi
pengarahan pada kami
3.
Bapak Agus Rahmat sebagai wali kelas kami
4.
Bapak dan ibu guru serta karyawan karyawati SMA Muh 4
Andong yang telah memberikan semangat pada kami
5.
Ibu dan bapak yang telah memberi dukungan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini
6.
Ibu Mursiah selaku pemilik industri tempe di desa Jatisari yang telah memberi
kesempatan untuk melakukan penelitian.
7.
Teman-teman yang memberi dukungan kepada kami sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan.
Semoga Allah SWR senantiasa memberikan Rahmat serta
hidayahnya kepada kita semua. Akhir kata kami ucapkan maaf apabila ada salah
penyajian dalam penelitian kami jauh dari yang kita harapkan . semoga
penelitian ini dapat berguna bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Andong, 2011
Penulis
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat Allah SWT Yang Maha Esa penelitian sederhana
ini kami persembahkan kepada :
1.
Rumah industri tempe
di desa Jati Sari kelurahan Kedungdowo Andong Boyolali
2.
Semua yang menyayangi dan mencintai kami dengan ikhlas
3.
Keluarga kami terutama Ayah, Ibu, Adik, Kakak Kami karena
mereka selalu ada di saat kita susah maupun senang
4.
Seseorang yang selalu dicintai karena telah memberikan
motivasi untuk menjalani hidup ini
5.
Guru pembing
Yang telah
membimbing kami dengan sabar dan tulus ikhlas .
MOTTO
1.
Hidup berawal dari mimpi dan wujudkanlah mimpimu
2.
Raihlah cita-cita sampai ke ujung dinia selagi masih ada
waktu
3.
Sabarlah dalam menghadapi masalah
4.
Berusahalah dengan giat agar tercapai cita-citamu
5.
Kejarlah ilmu sampai ke negeri Jiran
6.
Raihlah cinta selagi itu masih membuatmu bahagia
7.
Persahabatan itu lebih manis dari coklat, dan lebih harum
dari bunga
8.
Gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin
9.
Kebahagiaan bukanlah
milik orang yang berharta banyak, melainkan hanyalah milik orang yang
bertakwa
10. lakukanlah dari
hati beri yang terbaik
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Halaman Pengesahan..................................................................................... ii
Kata Pengantar.............................................................................................. iii
Persembahan ................................................................................................ iv
Motto ....................................................................................................... v
Daftar Isi vi
BAB I Pendahuluan....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 2
1.2 Batasan Masalah................................................................................ 3
1.3 Perumusan Masalah........................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................. 3
BAB II Landasan Teori.................................................................................. 4
2.1 Pengertian Pemasaran........................................................................ 4
2.2 Segmentasi Pasar............................................................................... 8
2.3 Pengertian Pasar dan Perilaku Konsumen........................................... 15
2.4 Pengertian Industri ............................................................................ 19
BAB III Metode Penelitian............................................................................. 21
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 21
3.2 Sumber Data..................................................................................... 21
3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................... 21
3.3.1
Wawancara......................................................................... 21
3.3.2
Observasi............................................................................ 21
3.4 Analisis Data...................................................................................... 22
BAB IV Hasil Pengamatan dan Pembahasan.................................................. 23
4.1 Latar Belakang ................................................................................ 23
4.2 Sejarah Perusahaan............................................................................ 24
4.3 Bahan dan Peralatan ........................................................................ 25
4.4 Cara Membuat Tempe....................................................................... 30
BAB V Kesimpulan dan Saran....................................................................... 41
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 41
5.2 Saran ................................................................................................ 42
Daftar pustaka............................................................................................... 43
Lampiran....................................................................................................... 44
Tabel Bimbingan............................................................................................
“IDENTIFIKASI
PEMBUATAN TEMPE DI JATI SARI”
Disusun oleh :
1.
Febrian Saputra
2.
Hartini Sukma Wati
3.
Ibnu Robby Arossyd
4.
Nur Intan Fitriyani
ABSTRAK
Sekarang ini bahan-bahan kimia yang tidak baik bagi tubuh
manusia malah dijadikan campuran pada bahan makanan dan apabila dikonsumsi
manusia dapat berakibat fatal.
Dalam hal ini penelitian ini kami lakukan di desa Jatisari.
Metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah Interview dan Observasi untuk
analisis data yang kami gunakan adalah analisis data kwalitatif yaitu :
analisis yang didasarkan faktor dan pemikiran yang berhubungan dengan industri tempe serta kandungan gizi
yang ada di dalamnya.
Kata
Kunci : Identifikasi Industri Pembuatan Tempe
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya
makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan juga sebagai sumber
tenaga untuk berfikir lebih berkembang dan menciptakan ide-ide baru seperti
contoh salah satu hasil kreatifitas adalah memproduksi makanan yang siap saji,
contohnya mie instan selain dibuat mie tepung juga bisa digunakan untuk membuat
makanan siap dimakan yaitu gorengan.
Disaat seperti
ini, banyaknya para pemproduksi makanan ini menggunakan bahan pengawet
kimia yang membahayakan bagi tubuh
manusia dan sangat dicari banyak orang yang makanannya masih asli tanpa bahan
kimia.
Contohnya para
pembuat tempe
di Jatisari masih dengan cara tradisional. Hal ini sangat penting dan juga
memprihatinkan. Salah satu masalah dan kebobrokan bangsa harus diperbaiki dan
jangan sampai membiarkan sampai berlarut-larut dan akhirnya berakibat
kebobrokan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu
kami berusaha merangkum sedemikian rupa hal apa saja yang seharusnya dilakukan
dan mengapa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini sangat penting
karena berakibat fatal bagi bangsa.
Tempe kedelai adalah
bahan makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang yang berupa padatan
yang berbau khas yang berwarna putih keabu-abuan. Seiring perkembangan
pengetahuan dan kemajuan teknologi, maka kini tempe tidak hanya dibuat dari kedelai, tetapi
juga dari bahan-bahan lain. Adapun bahan-bahan lain yaitu seperti kecipir maka
dikenal tempe kecipir, kemudian lamtoro (tempe lamtoro), kara benguk (tempe
kara benguk), ampas kacang tanah (tempe
bungkil), ampas tahu (tempe gembus), turi (tempe turi) dan
sebagainya.
Tempe selain digoreng
juga bisa dapat dijadikan lauk oseng-oseng, sayur lodeh dan lain-lain. Tempe juga mengandung
asamamino yang dibutuhkan manusia.
Tempe kini semakin
digemari banyak orang hanya rasanya yang gurih juga kandungan gizi kadarprotein
tempe 18,5 gram
per 100. Tempe merupakan alternatif sumber
protein nabati dengan melihat kandungan gizi tersebut kita bisa mengkonsumsi tempe setiap hari.
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah
ini dapat dimaksudkan agar penelitian kami hasilnya lebih dan diharapkan untuk
mendapatkan analisis yang lebih baik terfokus dan lebih spesifik.
Masalah yang ingin
dikaji dalam penelitian kami dibatasi oleh :
1.
Keadaan masyarakat
2.
Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam tempe
1.3 Perumusan Masalah
Adapun perumusan
masalah dalam penelitian kami :
1.
Bagaimana proses pembuatan tempe
dan apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe
2.
Ketidakpahaman masyarakat terhadap kandungan gizi tempe
1.4 Tujuan Penelitian
Dalam perumusan
masalah dan tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan tempe , bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan
tempe
2.
Untuk menjelaskan kandungan gizi apa saja yang terdapat
dalam tempe
3.
Untuk dapat mengembangkan lagi usaha tempe tersebut
1.5 Manfaat Penelitian
1.
Dapat mengetahui proses pembuatan tempe dan bahan apa saja yang digunakan
2.
Dapat menjelaskan kepada masyarakat bahwa kandungan gizi
pada tempe
sangat dibutuhkan oleh tubuh
3.
Dapat selalu berkreasi dalam mendirikan suatu usaha yang
dimilikinya.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pemasaran
Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses
penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang
atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi
kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga
ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih
dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan
kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju.
Promosi,
bagian dari pemasaran produk hingga menarik konsumen
a.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran
adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
·
Product (produk)
·
Price (harga)
·
Place (tempat, termasuk juga distribusi)
·
Promotion (promosi)
Karena
pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga
terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang
selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process
(Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu
Purple Cow.[1]
Pemasaran
lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran
tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat
kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan
ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana
produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Metode
pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet,
meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat
sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
b. Strategi
pemasaran
Strategi
pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini
juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan
besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk
mencapai tujuannya.”[2] Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.
Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan
pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Pemasaran
Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[3] Berdasarkan definisi di atas,
proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang
akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1.
Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang
kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas
produk yang dihasilkan.
2.
Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi
berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk,
promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai
pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3.
Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga
produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada
umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan
bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1.
Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok,
pesaing dan masyarakat
2.
Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,
teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut
ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut
pandang penjual :
1.
Tempat yang strategis (place),
2.
Produk yang bermutu (product),
3.
Harga yang kompetitif (price), dan
4.
Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang
konsumen :
1.
Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and
wants),
2.
Biaya konsumen (cost to the customer),
3.
Kenyamanan (convenience), dan
4.
Komunikasi (comunication).
Dari
apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa
pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus
kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang
berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen
(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di
dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Segmentasi pasar adalah membagi pasar ke dalam
kelompok pasar individu dengan keinginan atau kebutuhan yang sama bahwa sebuah
perusahaan membagi pasar menjadi kelompok yang berbeda yang memiliki kebuyuhan
berbeda, keinginan, perilaku atau yang mungkin ingin produk yang berbeda &
jasa.
2.2 SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana
memandang pasar secara kreatif. Kita perlu seca ra kreatif mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya).
a)
Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam
bisnis dan pemasaran.
Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu
kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam
membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing :
1)
Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar
sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
2)
Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi
kita di pasar.
3)
Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi
marketing kita selanjutnya.
4)
Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar
dari sudut unik dan cara yang berbeda.
b)
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi
Banyaknya
perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel
tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat
dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai. untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi
perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter,
1991).
Manfaat
yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1)
Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat
mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2)
Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan
permintaan pasar.
3)
Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling
efektif.
4)
Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui
media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan
yang lebih besar.
5)
Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai
dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.
Gitosudarmo
(2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:
a)
Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen
lainnya.
b)
Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing
segmen.
c)
Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang
potensinya paling besar.
d)
Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan
dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun
tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga
mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari
tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1)
Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu
proses produksi lebih pendek.
2)
Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah
dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3)
Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika
sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4)
Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik
segmen serupa.
Bahkan
mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.
c)
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Melakukan Segmentasi
Pengusaha
yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam
beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian
memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa
jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih
dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
d)
Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana
diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat
dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis
pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam
menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam
segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam
hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi
sebagai berikut:
1.
Segmentasi Geografi
Segmentasi
ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara,
propinsi, kabupaten, kota ,
wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh
kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2.
Segmentasi Demografi
Segmentasi
ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan.
Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis
kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak,
remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga
dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat
pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan,
pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali,Manado ,
Cina dan sebagainya.
misalnya: Jawa, Madura, Bali,
3.
Segmentasi Psikografi
Pada
segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a)
Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik,
golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
b)
Gaya
hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c)
Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau
pemerhati suatu produk.
4.
Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi
tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997) :
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997) :
a.
Manfaat yang dicari
Salah
satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat
berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya
manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari
setiap manfaat dan merek utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat
menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka
inginkan, karakteristiknya serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat
mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat tersebut
b.
Status Pengguna
Pasar
dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna,
pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu
produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan
pemasaran yang berbeda.
c.
Tingkat Pemakaian
Pasar
dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan
berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh
pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian.
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan
dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk
spesifik.
d.
Status Loyalitas
Sebuah
pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan. Konsumen dapat loyal terhadap
merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka
selalu membeli satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua
merek atau lebih dari satu produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang
membeli merek lain.
Pembeli
lain tidak menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin
sesuatu yang baru setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.
2.3 Pengertian Pasar dan Prilaku Konsumen
Pasar adalah salah
satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar
dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada
setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan,
skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis
barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani
lokal yang diadakan di alun-alun kota
atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang
internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin
polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi
mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan
penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau
jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan
penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi
utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan
pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada
dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan
memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar
mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah
pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi
manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (lih. kepemilikan) jasa dan barang.
Secara historis,
pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau dari -
komunitas kecil, kota dan kota .
Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan
dan kebutuhan.
Adapun pengetrian
perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat
mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan
memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah
bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatau barang.
1. James F Engel
Perilaku konsumen
di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha
memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses
pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut
(1988:8)
2. David L Loundon
Perilaku konsumen
dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu
secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6)
3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen
adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh
individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk
atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan
dumber-sumber lainya. (1979:6)
Dari beberapa
Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam
mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi
linkungan.
Model Tingkah Laku
Membeli:
a.
Faktor-Faktor Budaya
Merupakan faktor
yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen
§
Budaya
Kumpulan nilai¬nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari
oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
§
Sub Budaya
Sekelompok orang
yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi
§
Kelas Sosial
Divisi masyarakat
yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai¬nilai,
minat dan tingkah laku yang serupa
Ada 2 Faktor Faktor
Sosial
1)
Kelompok Acuan
Dua orang/lebih
yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini
berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung
yang membentuk sikap/perilaku seseorang
Pemuka Pendapat : Orang
dalam kelompok acuan yang, karena keterampilan, kepribadian, atau karakteristik
lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain
2)
Keluarga
Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah
diteliti secara mendalam
3)
Peran dan Status
Peran :
Terdiri dari
aktivitas yang diharapkan dilakukan sesorang menurut
orang orang yang ada di sekitarnya
Status :
Penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat
Ada 3 Faktor Faktor
Pribadi
a.
Umur dan Tahap daur Hidup
2.4 Industri
A. Definisi dan pengertian industri
Industri adalah
suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian
dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam
bentuk jasa.
B. Jenis / macam-macam industri
berdasarkan tempat bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri
ekstraktif adalah industri yang bahan baku
diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh :
pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan
lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri
nonekstaktif adalah industri yang bahan baku
didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri
fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual
kepada para konsumennya.
Contoh : Asuransi,
perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Tempe
Apakah kamu menyukai tempe ?
Pasti banyak dari kalian yang menganggap remeh khasiat dan manfaat yang
terkandung dalam sebuah tempe .
Dan tempe pernah dianggap remeh dan tidak
bernilai, sampai-sampai Bung Karno menyatakan, “Jangan kita mau disebut bangsa tempe .” Tak tahunya, tempe justru lebih hebat
dibanding makanan lain dari negara-negara luar. Tempe kaya gizi dan punya beragam manfaat
bagi kesehatan.
Namun tidak
demikian dengan William Shurtleff, penulis buku The Book of Tempeh. Ia menyebut
tempe sebagai "A Super Soyfood from Indonesia ".
Hal ini dikarenakan tempe
mempunyai manfaat tak tertandingi bagi kesehatan.
Penelusuran
asal-usul tempe
cukup sulit karena menghadapi beberapa kendala, diantaranya karena faktor
tulisan dan bahasa. Tulisan Jawa Kuno sudah hampir punah dan bahasa Jawa Kuno
nyaris berubah menjadi bahasa Jawa Baru.
Apa itu Tempe ?
B.
Khasiat dan Manfaat Tempe
:
1.
Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga
baik untuk mengatasi diare.
2.
Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan
sehingga menurunkan tekanan darah.
3.
Mengandung superoksida desmutase yang dapat
mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.
4.
Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya
kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng
(Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut
terkandung dalam tempe.
5.
Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh
karang tempe
(R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian
infeksi.
6.
Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda
pada tempe
bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.
7.
Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
8.
Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan
kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi
maupun degeneratif.
9.
Mencegah timbulnya hipertensi
10. Kandungan
kalsiumnya yang tinggi, tempe
dapat mencegah osteoporosis.
4.1 Latar Belakang
Telah diakui dunia bahwa, tempe
itu makanan asli Indonesia
yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Entah sejak kapan tempe mulai
dibuat dan dinikmati orang, tapi ternyata dalam Serat Centini yang diterbitkan
tahun 1815 di Keraton Solo telah menyebutkan bahwa, orang Jawa memiliki budaya
makan tempe. Kemudian dewasa ini, para ahli di Jepang dan Amerika Serikat
tertarik melakukan penelitian tempe ,
terutama berkaitan dengan teknologi fermentasi.
Cara pemanfaatan tempe
cukup luwes. Hanya digoreng saja, sudah dapat dinikmati rasanya yang gurih.
Selain digoreng untuk lauk, tempe dapat
dijadikan untuk makanan lain seperti disayur lodeh, oseng-oseng, kering tempe , ataupun dimasak lebih modern untuk dijadikan tempe burger, rol lade tempe ,
perkedil tempe pedas, pepes tempe
pedas, stick tempe
dan sebagainya.
Dengan melihat kandungan gizi tersebut, yang dulunya
tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun sekarang sudah dinikmati
segala lapisan-bahkan di restoran elit dan hotel berbintang pun tak luput
menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih.
Peluang pasar tempe
yang prospektif ini, kiranya dapat mendorong dan memacu perajin tempe untuk lebih dapat
memanfaatkan peluang tersebut. Tidak menutup kemungkinan kesempatan berusaha tempe ini mengundang
orang-orang lain yang selama ini belum memahami dunia pertempean. Memang
bagaimanapun, usaha tempe
kedelai ini menjajikan keuntungan.
4.2 SEJARAH PERUSAHAAAN
Pabrik tempe
Ibu Mursiah ini didirikan pada tahun 1999 dengan modal pribadi. Ibu Mursiah merintis
usaha ini bersama adik dan saudaranya. Awalnya pabrik ini hanya memproduksi
dalam jumlah kecil, namun kemudian dari tahun ke tahun pabrik ini terus
berkembang hingga sekarang mampu memproduksi dalam jumlah yang besar. Alat-alat
yang digunakannya pun sudah semakin modern, seperti alat penggiling untuk
memisahkan tempe ,
saat ini sudah menggunakan mesin tidak lagi menggunakan alat manual.
Pabrik ini beroperasi setiap hari. Hasil produksinya
dipasarkan langsung ke pasar-pasar terdekat tanpa melalui perantara. Meski
belum bisa memasarkan tempenya ke luar kota .
Namun setiap harinya pabrik ini selalu mendapat pesanan dalam jumlah besar,
sehingga pabri tempe
ini terus berdiri sampai saat ini.
Pabrik tempe
Ibu Mursiah yang sudah berdiri hampir 11 tahun ini beralamat di Jl. Jatisari
RT. 12 RW 3 Kelurahan Kedungdowo Andong Boyolali.
4.3 BAHAN DAN PERALATAN
KEBUTUHAN BAHAN
1.
Bahan Baku
Bahan baku tempe kedelai ialah biji
kedelai. Dalam praktik, bahan baku ini sering
dianggap sepele, sehingga akibatnya ptoduk tempe yang dihasilkan tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Misalnya perajin tempe masih
sering menggunakan “asal kedelai” tanpa memperhitungkan kualitasnya dan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi produksi tempe .
a.
Jenis Kedelai
Jenis kedelai dapat dipilah menjadi 4 macam, yaitu :
kedelai kuning, kedelai hitam, kedelai hijau, kedelai coklat. Macam-macam jenis
kedelai dapat didefinisikan sebagai berikut :
1)
Kedelai kuning adalah kedelai yang kulit bijinya
berwarna kuning, putih atau hijau. Apabila dipotong melintang memperlihatkan
warna kuning pada irisan keeping bijinya.
2)
Kedelai hitam adalah kedelai yang kulit bijinya
berwarna hitam.
3)
Kedelai hijau adalah kedelia yang kulit bijinya
berwarna hijau, bila dipotong melintang memperlihatkan warna hijau pada irisan
keping bijinya.
4)
Kedelai cokelat adalah kedelai yang kulit bijinya
berwarna cokelat.
b.
Biji Kedelai
Bentuk biji kedelai tergantung kultivarnya, yakni
dapat berbentuk bulat, agak gepeng, dan sebagian besar bulat telur. Sedangkan
besar dan bobotnya dibedakan menjadi tiga yakni :
1)
Kedelai berbiji besar bila bobot 100 bijinya lebih dari
13 gram.
2)
Kedelai berbiji sedang bila bobot 100 bijinya antara
11-13 gram.
3)
Kedelai berbiji kecil bila bobot 100 bijinya antara
7-11 gram.
Biji kedelai terdiri daru dua bagian, yakni : kulit
biji (testa), dan janin (embrio). Kulit biji ini beragam warna ada yang kunin,
hijau, cokelat, hitam, atau caampuran di antara warna-warna tersebut. Kulit
biji tersebut terdiri dari tiga bagian lapisaan sel. Sementara itu, janin
terdiri dari kotiledon, plumula, dan poros hipokotil-bakal akar. Kotiledon
merupakan bagian terbesar dari biji kedelai, berisi bahan makanan yang sebagian
besar terdiri dari protein dan lemak.
c.
Syarat Mutu
Untuk mendapatkan tempe
berkualitas prima, kita harus memperhatikan sarat mutu biji yang hendak kita
gunakan sebagai bahan baku .
1)
Syarat Umum
§
Bebas dari sisa tanaman (kulit polong, potongan
batang atau ranting), batu,kerikil, tanaah, atau biji-bijian lain.
§
Biji kedelai tidak luka atau bebas serangan hama dan penyakit.
§
Biji kedelai tidak memar atau retak.
§
Biji kedelai tidak keriput.
2)
Syarat
Pokok
Tingkat mutu kedelai dapat dipilah menjadi tiga, yakni : mutu I, mutu II,
mutu III.1
a)
SK Mentan No. 501/Kpts/TP.830/8/1984
b)
Bahan Pembantu
1)
Laru Daun
Pada proses pembuatan tempe kedelai pastilah kita melakukan
peragian. Ragi atau laru tempe antara lain didapakan
dari daun waru, daun jati, ataupun daun pisang bekas pembungkus tempe . Namun demikian,
tidak seluruh permukaan daun tersebut mengandung laru, dan karena itu bagian
yang terdapat laru dipisahkan, sedang sisa daun lainnya dibuang. Setelah itu,
laru daun diremas-remas, lalu dicampurkan ke dalam biji kedelai yang hendak
diperkirakan membutuhkan 2 atau 3 lembar daun yang mengandung laru.
Dalam praktik, kadang-kadang kita kesulitan memperoleh
laru daun. Sementara itu kelemahan penggunaan laru daun ini adalah tidak dapat
disimpan lama dan julmah pemakaiannya sulit dipastikan. Oleh karena itu,
penyelesaiannya dengan pembuatan laru berbentuk tepung. Laru demikian ini dapat
dbeli di pasar, atau justru kita membuat sendiri sembari memupuk jiwa
wiraswasta.
2)
Membuat Laru Tempe
Bahan-bahan yang digunakan meliputi tempe segar, beras, tepung terigu dan air.
Sedangkan peralatan yang dibutuhkan meliputi besek bambu, sendok, wajan,
lumpang dan alu, ayakan, baskom, dan kompor.
Cara membuat : pertama-tama tempe segar diiris-iris tipis, lalu dijemur
hingga kering. Dari irisan tipis tempe
kering ditumbuk menjadi tepung, kemudian diayak halus.
Ambil beras lalu ditanak menjadi nasi. Setelah nasi
dingin dicampur dengan tepung temp, kemudian diaduk sampai merata. Perbandingan
nasi dengan tepung tempe
adalah 1:1. Campuran nasi dan tepung tempe
diperam. Caranya, campuran tersebut dibungkus daun pisang lalu dimasukkan ke
dalam besek tertutup selama semalam. Esok paginya dilihat apakah nasi sudah
ditumbuhi kapang (jamur). Nasi ini dijemur sampai kering, selanjutnya ditumbuk
dan akhirnya diayak halus.
Ambil juga tepung terigu lalu disangrai. Setelah itu,
tepung terigu dicampur dengan tepung nasi yang telah ditumbuhi kapang, dengan
perbandingan 18:1. Jadilah sudah laru tempe ,
yang siap dugunakan sebagai inokulan dalam pembuatan tempe .
KEBUTUHAN PERALATAN
Mengingat usaha tempe
ini biasanya dikerjakan secara tradisional dan ditekuni penduduk di pedesaan,
maka peralatan yang dipersiapkan sebaiknya dari sumber daya setempat. Artinya,
mudah dijangkau dan murah biayanya. Adapun peralatan yang dibutuhkan meliputi :
1.
Tungku, digunakan untuk dapur memasak kedelai. Sebagian
besra perajin tempe
masih memakai tungku ala kadarnya, dan kurang memperhatikan nilai ekonomi dan
lingkungan terhadpa kayu bakar yang digunakan. Kini sudah saatnya dirancang
bangunkan sebuah tungku yang hemat energi.
2.
Timbangan, digunkan untuk menimbang bahan-bahan yang
hendak dikerjakan.
3.
Panci, digunakan untuk merebus, meredam dan menguliti
kedelai.
4.
Ember, digunakan untuk mencuci dan meredam kedelai.
5.
Tampah, digunakan untuk menampi, mendinginkan,
meniriskan maupun tempat melakukan peragian.
6.
Dandang, digunakan untuk menanak atau merebus kedelai.
7.
Tenggok, yang terbuat dari anyaman bambu digunakan
untuk memeram.
8.
Karung Goni, digunakan untuk menutup kedelai yang
diperam di dalam
4.4 CARA MEMBUAT TEMPE
Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai,
kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan
sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan.
Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani,
namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik
untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut.
Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin)
sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan
tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik,
tahu dan tempe ,
serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai. Kedelai mengandung protein 35 %
bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 – 43 %. Dibandingkan
dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan
telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir
menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak
dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein
sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14
gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe ,
keripik tempe ,
tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai
makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang
digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali
mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
Pembuatan tempe secara
tradisional biasanya menggunakan tepung tempe
yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang pembuatan tempe
ada juga yang menggunakan ragi tempe .
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan tempe agar diperoleh hasil yang baik ialah:
a.
Kedelai
harus dipilih yang baik (tidak busuk) dan tidak kotor;
b.
Air
harus jernih, tidak berbau dan tidak mengandung kuman penyakit;
c.
Cara
pengerjaannya harus bersih;
d.
Bibit tempe (ragi tempe )
harus dipilih yang masih aktif (bila diremas membentuk butiran halus atau tidak
menggumpal).
Pada dasarnya cara membuat tempe kedelai terdiri dari dua bagian besar,
yaitu : proses pemasakan kedelai, dan dilanjutkan dengan proses fermentasi.
Namun untuk menuju ke tindakan konkret dan rinci dalam pembuatan tempe ini, perlu ditempuh
beberapa langkah sebagai berikut :
1.
Penyortiran
Siapkan biji kedelai yang tua.
Biji-biji tersebut disortir untuk memperoleh produk tempe kualitas prima. Caranya, biji-biji
kedelai diletakkan pada tampah kemudian ditampi.
2.
Pencucian
I
Biji-biji kedelai dimasukkan ke dalam
ember berisi air, dan akan lebih baik bila dicuci pada air yang mengalir.
Dengan pencucian ini, kotoran-kotoran yang melekat maupun yang tercampur di
antara biji dapat hilang.
3.
Perebusan
I
Perebusan pertama ini hanya
berlangsung sekitar 30 menit. Caranya, biji kedelai dimasukkan kedalam panci,
lalu direbus diatas tungku sampai biji kedelai tersebut setengah matang.
4.
Peredaman
Setelah perebusan dirasakan cukup,
kedelai rebesanterebut dibiaerkan teremdam semalam sehingga menghasilkan
kondisi asam, Tujuannya, disamping melunakkan kedelai adalah untukmencegah
pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi.
5.
Pengupasan
Kulit
Keeseokan harinya dilakukan
pengupasan kulit ari. Caranya, kedelai diremas-remas dalam air, kemudian
dikuliti dan terjadilah keping kedelai.
6.
Pencucian
II
Sekali lagi keping kedelai dicuci.
Caranya, mirip seperti mencuci beras yang hendak ditanak.
7.
Perebusan
II
Perebusan tahap keduaa ini lebih
tepat dilakukan seperti menanak nasi, hingga keping kedelai menjadi matang.
Tujuannya adalahi untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama
perendaman.
8.
Penirisan
dan Pendinginan
Kedelai diambil dari dandang,
diletakkan diatas tampah dan diratakan tipis-tipis. Biarkanlah dingin sampai
permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
9.
Peragian
Tahap peragian ini memegang peranan
penting, berhasil tidaknya membuat tempe
kedelai. Sebab, tempe ini dihasilkan dari
kedelai yang diolah secara fermentasi dengan menggunakan candawan jenis
Rhizopus sp. Cendawan atau kapang ini diperoleh daru laru,baik berupa laru
maupun laru tempe
atau tepung ragi. Sebagai ancer-ancer: untuk 1 Kg kedelai dibutuhkan 1 gram
laru. Namun sesungguhnya, jumlah laru yang diberikan bergantung pada cuaca.
Adapun sejauh mana variable cuaca mempengaruhi kuantitas penggunaan
laru,ternyata perlu diteliti lebih memdalam lagi.
Cara peragian, laru diusap-usapkan
atau dicampur dan diaaduk bersama kedelai hingga merata benar. Setelah itu,
diangin-anginkan sebentar.
10. Pembungkusan
Kedelai yang sudah bercampur merata
dengan laru dibungkus. Ada
yang membungkus dengan daun pisang, terkadang bagian luarnya masih dilapisi
kertas. Pekerjaan ini memerlukan satu per satu.Ada pula yang membungkus dengan
plastic, dengan ukuran lebih besar dan memanjang.
11. Pemeraman
Akhirnya kita melakukan pemeraman.
Bila pembungkusnya daun, maka pemeraman dilakukan didalam tenggok yang ditutup
karung goni. Namun, bila pembungkusnya plastic, makapemeraman dilakukan diatas
kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak.
Setelah diperam semalam, biasanya kita
lakukan penusukan dengan lidi pada plastic pembungkus tersebut. Tujuannya agar
udara segar dapat masuk kedalam bahan tempe .
Setyelah itu diperam satu malam lagi, dan esok pagi jadilah tempe yang siap dikonsumsi atau dijual.
4.5 SASARAN PEMASARAN
Dengan melihat kandungan nilai gizi tersebut, yang
dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun sekarang sudah
dinikmati segala lapisan-bahkan di restoran elit dan hotel berbintang pun tak
luput menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih.
Target yang kami tuju dari produksi tempe ini adalah Swalayan, Pasar, hingga
pedagang asongan. Kami yakin untuk tahun-tahun berikutnya produksi kami akan
meningkat, hal ini disebabkan karna mayoritas masyarakat kita merespon positif
tentang tempe ,
jika produksi kami meningkat, kami akan mentargetkan atau memasarkan ke dunia
Internasional. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat dunia pernah
merasakan kelezatan dari tempe tersebut, maka
tak heran jika masyarakat dunia terutama Amerika Serikat, Jepang ,
Korea ingin meneliti
pembuatan tempe
tersebut. Selain usaha tempe
kami terkenal, nama bangsa kita akan dikenal di dunia Internasional.
Peluang pasar tempe
yang prospektif ini, kiranya dapat mendorong dan memacu parajin tempe untuk dapat lebih
memanfaatkan peluang tersebut. Tidak menutup kemungkinan kesempatan berusaha tempe ini mengundang orang-orang lain yang selama ini
belum memahami dunia pertempean, usaha tempe
kedelai ini menjajikan keuntungan.
4.6 KANDUNGAN GIZI
Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal
bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah
terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis,
jantung
koroner, diabetes melitus,
kanker,
dan lain-lain). Selain itu tempe
juga mengandung zat antibakteri penyebab diare,
penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.[11]
Komposisi gizi tempe
baik kadar protein, lemak,
dan karbohidratnya tidak banyak berubah
dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe ,
maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe
menjadi lebih mudah dicerna di dalam
tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk
diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi
hingga lansia),
sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang
menguntungkan pada tempe .
Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut,
nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai
efisiensi protein, serta skor proteinnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna,
diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini
telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare
kronis.
Dengan pemberian tempe ,
pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi
sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan
stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung
perut).
Mutu gizi tempe yang
tinggi memungkinkan penambahan tempe
untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang
terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah
tempe .
Sepotong tempe
goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan
makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan
7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.
Asam Lemak
Selama proses fermentasi tempe , terdapat tendensi adanya peningkatan
derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh
majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam
palmitat dan asam
linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi
pada asam
oleat dan linolenat
(asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam
lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan
kolesterol serum,
sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Vitamin
Dua kelompok vitamin
terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin
B kompleks) dan larut lemak (vitamin
A, D, E, dan K). Tempe
merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung
dalam tempe
antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam
nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).
Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani
dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian),
namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya
sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin
B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat
sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47
kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5
kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh
kapang tempe ,
tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter
freundii.
Kadar vitamin B12 dalam tempe
berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat
mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12
pada tempe , para vegetarian
tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka
melibatkan tempe
dalam menu hariannya.
Mineral
Kapang tempe
dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat
beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol.
Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi,
kalsium,
magnesium,
dan zink) menjadi lebih tersedia untuk
dimanfaatkan tubuh.
Antioksidan
Di dalam tempe
juga ditemukan suatu zat antioksidan
dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya
vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat
dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.
Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe , di samping ketiga
jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi
isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan
isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses
fermentasi kedelai menjadi
tempe oleh
bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.
Penuaan (aging) dapat
dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan
yang cukup. Karena tempe
merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara
teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.
Penelitian yang dilakukan di Universitas North
Carolina, Amerika
Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang terdapat
pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar