Booting
Booting adalah
istilah teknologi
informasi dalam bahasa
Inggris yang mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana semua
register prosesor
disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor
disetting reset. Kemudian address 0xFFFF diload di segment code (code
segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF tersebut
dieksekusi.
Proses
Secara umum program BIOS (Basic Input Output
System), yaitu sebuah software dasar, terpanggil. Sebab memang biasanya
BIOS berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akan melakukan cek terhadap
semua error dalam memory, device-device yang terpasang/tersambung kepada
komputer (seperti port-port serial dan lain-lain). Inilah yang disebut dengan POST (Power-On Self Test).
Setelah cek terhadap sistem
tersebut selesai, maka BIOS akan mencari Sistem Operasi, memuatnya di memori
dan mengeksekusinya. Dengan melakukan perubahan dalam setup BIOS (khusus
pengguna windows,
saat anda menyalakan komputer tekan tombol delete terus menerus hingga
tampilan menu bios keluar. disana anda dapat mengetahui detail tentang komputer
anda seperti memory pada komputer, kita dapat menentukan agar BIOS mencari Sistem Operasi
ke dalam floppy disk,
hard disk, CD-ROM,
USB dan lain-lain, dengan
urutan yang kita inginkan.
BIOS sebenarnya tidak memuat
Sistem Operasi secara lengkap. Ia hanya memuat satu bagian dari code yang ada
di sektor pertama (first sector, disebut juga boot sector) pada
media disk yang kita tentukan tadi. Bagian/fragmen dari code Sistem Operasi
tersebut sebesar 512 byte, dan 2 byte terakhir dari fragmen code tersebut
haruslah 0xAA55 (disebut juga sebagai boot signature). Jika boot
signature tersebut tidak ada, maka media disk dikatakan tidak bootable, dan
BIOS akan mencari Sistem Operasi pada media disk berikutnya.
Fragmen code yang harus
berada pada boot sector tadi disebut sebagai boot-strap loader.
BIOS akan memuat boot-strap loader tersebut ke dalam memory diawali pada
alamat 0x7C00, kemudian menjalankan boot-strap loader tadi. Akhirnya
sekarang kekuasaan berpindah kepada boot-strap loader untuk memuat
Sistem Operasi dan melakukan setting yang diperlukan agar Sistem Operasi dapat
berjalan
Proses Booting
Sebelum membahas urutan proses booting,
ada baiknya kita mengenal arti booting itu sendiri. Booting dapat diartikan
sebagai proses untuk menghidupkan komputer sampai sistem operasi mengambil alih
proses
Selain itu arti BIOS pun perlu dipahami.
BIOS (Basic Input Output System) adalah suatu kode software yang ditanam di
dalam suatu sistem komputer yang memiliki fungsi utama untuk memberi informasi
visual pada saat komputer dinyalakan, memberi akses ke keyboard dan juga
memberi akses komunikasi secara low-level diantara komponen hardware.
Urutan Proses Booting :
- Saat komputer dihidupkan, processor menjalankan BIOS, dan kemudian BIOS melakukan POST (power-on-self test), yaitu memeriksa atau mengecek semua hardware yang ada. Kegiatan ini bisa dilakukan, jika setting BIOS benar.
- BIOS akan mencari disk boot untuk menjalankan sistem operasi.
- Sistem operasi berjalan dan siap digunakan.
Proses
Booting ada dua macam, yaitu :
- Cold booting, yaitu booting komputer dari keadaan mati.
- Warm booting, yaitu booting komputer pada saat komputer sudah hidup(mendapat suplai listrik)
Pada
saat booting kita dapat melakukan interupsi untuk melihat/ mengatur konfigurasi
BIOS. Caranya yaitu dengan menekan tombol Del atau tombol yang lain
tergantung dari jenis BIOS-nya.
Setting Konfigurasi BIOS
Ada
banyak option didalam BIOS pada umumnya dibagi dalam beberapa kategori. Ex : Standard
CMOS, BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dll.
Setiap kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya
Setiap kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya
Standar CMOS Setup ; konfigurasi hardware
yang paling dasar seperti date, time, hd, drive, video,
Bios Features Setup ; Konfigurasi untuk
tingkat lanjuntan seperti Virus warning, CPU internal Cache, External Cache,
Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dll Integrated Peripheral ;
Advanced Chipset Features ; option untuk
mengoptimalkan bagi yang expert dan professional, ada DRAM timing, CAS Latency,
SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode.
Integrated Peripherals ; Mengendalikan
fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial mau pun paralel.
Nonaktifkan ( disabled) saja yang Anda tidak butuhkan untuk dapat membebaskan
IRQ.
PnP/PCI Configurations ; Sebaiknya pilih
semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB atau grafik 3D yang
sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri.
Load BIOS Default & Load SETUP default ; untuk mengembalikan fungis secar standar sebelum diubah-ubah.
Power Management Setup
; Semakin canggih mekanisme penghematan
energi, semakin membingungkan pilihannya manajemen power-nya. Setting
yang tepat dapat menghemat uang Anda.
http://aditirto.multiply.com/journal/item/11/Proses_Booting_Komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar