Bijaklah dalam mengonsumsi antibiotik.
Paalnya, bahkan antibiotik dalam dosis yang kecil dapat mengganggu keseimbangan
mikroba yang hidup di dalam usus, dengan konsekuensi kesehatan yang tak
terduga, demikian dilaporkan para peneliti Amerika Serikat.
Sebuah studi dari tiga wanita yang
diberikan antibiotik jenis ciprofloxacin menunjukkan obat tersebut menekan
seluruh populasi bakteri menguntungkan, dan setidaknya seorang perempuan
membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih.
Penelitian yang diterbitkan dalam
Prosiding National Academy of Sciences, mendukung kebijaksanaan umum bahwa
antibiotik dapat merusak kuman "baik" yang hidup di tubuh.
Hal ini juga dapat mendukung ide di balik
pengembangan produk probiotik, termasuk yogurt, yang mengandung kultur hidup
bakteri baik.
Mereka melakukan tes DNA pada sampel
tinja dari para relawan untuk menentukan jenis mikroba yang hidup dalam usus.
"Pengaruh ciprofloxacin pada
mikrobiota usus ternyata mendalam dan cepat," tulis Les Dethlefsen dan
David Relman dari Stanford University di California.
Lebih dan lebih banyak studi mendukung
gagasan bahwa manusia dan hewan lainnya memiliki hubungan simbiotik dengan
kuman. Mikroba dalam usus membantu mencerna makanan dan kuman 'baik' dapat
mengambil ruang sekaligus menjauhkan bakteri 'buruk'.
"Distal usus manusia adalah salah
satu ekosistem paling kompleks di planet ini," tulis para peneliti dalam
studi ini.
Mikroba pada usus dapat mempengaruhi
obesitas dan mungkin memainkan peran dalam alergi. Lactobacillus reuteri,
yang ditemukan dalam ASI, dapat melindungi terhadap infeksi rotavirus.
Beberapa studi terbaru menemukan bahwa bakteri tertentu menyebabkan radang yang dapat mempengaruhi nafsu makan serta kondisi peradangan usus seperti penyakit Crohn dan kolitis.
Secara teratur menghapus populasi bakteri tubuh juga dapat membantu mendorong penyebaran dengan cepat bakteri yang resisten terhadap obat, kata tim Stanford seperti dilansir Reuters Health.
Jadi, jangan sedikit-sedikit minum antibiotik ya. Apalagi tanpa pengawasan dokter!
Beberapa studi terbaru menemukan bahwa bakteri tertentu menyebabkan radang yang dapat mempengaruhi nafsu makan serta kondisi peradangan usus seperti penyakit Crohn dan kolitis.
Secara teratur menghapus populasi bakteri tubuh juga dapat membantu mendorong penyebaran dengan cepat bakteri yang resisten terhadap obat, kata tim Stanford seperti dilansir Reuters Health.
Jadi, jangan sedikit-sedikit minum antibiotik ya. Apalagi tanpa pengawasan dokter!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar