Ilmu
ekonomi
Transaksi di bursa
saham New York
Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu
ekonomi
Kata
"ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος
(oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan,
aturan, hukum," dan secara garis besar
diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah
orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara
umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling
terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek
ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream
vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan
dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat
digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya
penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan
karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah
ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori
yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori
lingkaran ekonomi, invisble
hand, informatic
economy, daya
tahan ekonomi, merkantilisme, briton
woods, dan sebagainya.
Banyak
ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data
yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia.
Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya;
walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah
merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal
ini menimbulkan pertanyaan "apa seharusnya dilakukan para ahli
ekonomi?" The traditional Chicago
School , with its emphasis
on economics being an empirical science aimed at explaining real-world
phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of
analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that
a consistent economic theory may be useful even if at present no real world
economy bears out its prediction.
Sejarah
perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang
pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri
dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba
mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang
tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments.
Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan
tokoh-tokoh seperti Alfred
Marshall, J.M.
Keynes, Karl Marx, hingga
peraih hadiah Nobel
bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara
garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa
yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh
Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian
sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena
akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian
direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen
utamanya.
Aliran
klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an
yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar
saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes
mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money
yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan
karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya
mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam
dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new
classical, neo
klasik, new keynesian, monetarist, dan lain
sebagainya.
Namun
perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori
pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional
yang pertama dikembangkan oleh Thorstein
Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C.
North.
Metodologi
Sering
disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Jan Tinbergen
pada masa setelah Perang Dunia
II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain
dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General
equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang
dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode
kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi
sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak,
metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan
metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar